Jumat, 08 Mei 2009

Harapan

Dahulu, ada seorang pengusaha yg cukup berhasil di kota ini. Ketika sang suami jatuh sakit, satu per satu pabrik mereka dijual. Harta mereka terkuras utk berbagai biaya pengobatan hingga mereka harus pindah ke pinggiran kota & membuka rumah makan sederhana. Sang suami pun telah tiada.

Beberapa tahun kemudian rumah makan itu pun harus berganti rupa menjadi warung makan yg lebih kecil sebelah pasar. Setelah lama tak mendengar kabarnya, kini setiap malam tampak sang istri dibantu oleh anak & menantunya menggelar tikar berjualan lesehan di alun2 kota. Cucunya sudah beberapa. Orang2 pun masih mengenal masa lalunya yg berkelimpahan. Namun ia tak kehilangan senyumnya yg tegar saat melayani para pembeli.

"Wahai ibu, bagaimana kau sedemikian kuat?"
"Harapan nak! Jangan pernah kehilangan harapan. Bukankah guru dunia pernah berkata karena harapanlah seorang ibu menyusui anaknya, karena harapanlah kita menanam pohon meski kita tahu kita tak akan sempat memetik buahnya yg ranum bertahun-tahun kemudian. Sekali kau kehilangan harapan, kau akan kehilangan kekuatanmu utk menghadapi dunia."

Mulailah memberi

Bila tak seorangpun berbelas kasih pada kesulitan anda atau tak ada yg mau merayakan keberhasilan anda atau tak seorangpun bersedia mendengarkan, memandang, memperhatikan apapun pada diri anda. Jangan masukkan ke dalam hati. Manusia selalu disibukkan oleh urusannya sendiri, manusia kebanyakan mendahulukan kepentingannya sendiri. Anda tak perlu memasukkan itu ke dalam hati karena hanya akan menyesakkan & membebani langkah anda. Ringankan hidup anda dgn memberi pada orang lain. Semakin banyak anda memberi semakin mudah anda memikul hidup ini.

Berdirilah di depan jendela, pandanglah keluar, tanyakan pada diri sendiri. Apa yg bisa anda berikan pada dunia ini? Pasti ada alasan kuat mengapa anda hadir di sini. Bukan utk merengek atau meminta dunia menyanjung anda. Keberadaan anda bukan utk kesia-siaan. Bahkan seekor cacing pun dihidupkan utk menggemburkan tanah & sebongkah batu dipadatkan utk menahan gunung. Alangkah hebatnya anda dgn segala kekuatan yg tak dimiliki siapapun utk mengubah dunia. Itu hanya terwujud bila anda mau memberikannya.

Belajar seumur hidup

Bila anda menganggap bahwa anda sudah tidak perlu lagi belajar selepas meraih ijazah sekolah, maka anda salah besar. Dunia sedang berjalan semakin cepat, manusia bekerja semakin baik, persoalan yg muncul semakin rumit & kompleks. Anda memerlukan berbagai keterampilan yg baru. Namun untuk berada di suatu tempat, anda dituntut untuk tahu bagaimana menjaga posisi. Karena itu, jangan berhenti belajar.

Pelajarilah hal2 baru dgn penuh antusias. Belajar berarti membuka diri anda pada dunia yang luas ini. Belajar mengingatkan sesungguhnya anda tak mungkin tahu semua jawaban. Belajar mengajarkan pelajaran terpenting dalam hidup, yaitu kerendahan hati untuk bertanya.

Memang benar, sarang burung manyar tak mengalami perubahan sejak berabad-abad lalu. Mungkin hingga berabad-abad ke depan. Juga benar, ikan salmon mungkin takkan mengubah perjalanannya ke sungai air tawar untuk meletakkan telur2 mereka. Namun keidupan manusia selalu berubah.

Bukan hanya dari tahun ke tahun atau dari bulan ke bulan tetapi dari hari ke hari, manusia akan menemukan cara2 terbaik bagi hidup mereka. Rahasia alam ini terlalu besar untuk dimengerti dalam seumur yg fana ini. Anda tidak harus mengetahui semua jawaban, namun anda harus berusaha tahu apa yg terbaik bagi hidup anda. Untuk itu anda harus belajar seumur hidup anda

Kamis, 07 Mei 2009

Singkirkan prasangka

Ketika anda memandang suatu persoalan, tanggalkanlah prasangka2.
Prasangka itu bagaikan sepatu yg nyaman dipakai namun tak bisa digunakan utk berjalan.

Ia memberikan jawaban sebelum anda mengetahui pertanyaannya. Seburuk-buruknya jawaban adalah bila anda tak paham akan masalahnya. Biarkan fakta yg tampak di hadapan anda terima apa adanya. Jangan biarkan prasangka menyeret anda ke ujung jalan yg lain.
Mungkin anda merasa aman dgn prasangka anda, namun sebenarnya ia berbahaya di waktu yg panjang. Bila anda telah mampu melepaskan prasangka, anda menemukan pandangan yg lebih jernih, keberanian utk mengatasi masalah & jalan yg lebih lebar.

Bila anda mengenakan kacamata, maka yg melihat tetaplah mata anda, bukan kacamata anda, dan keadaan yg sebenarnya terjadi adalah apa yg berada di balik kacamata, bukan yg terpantul pada cermin kacamata anda. demikian pula halnya dgn diri anda yg sesungguhnya melihat adalah hati anda melalui mata anda.

Prasangka itu adalah debu2 pikiran yg mengaburkan pandangan hati sehingga anda tak mampu melihat dgn baik. Usaplah prasangka sebagaimana anda menyingkirkan debu dari kacamata karena keinginan anda utk melihat lebih jelas & jernih lagi.

Find your true love

Bila anda tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang2 yg bekerja disana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan pekerjaan pun jadi menggembirakan

Bila anda tak bisa mencintai rekan2 kerja anda, maka cintailah suasana & gedung kantor anda. Ini mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja & melakukan tugas2 dengan lebih baik lagi.

Bila toh anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari &ke tempat kerja anda. Pejalanan yg menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga.

Namun, bila anda tak menemukan kesenangan disana, maka cintai apa pun yg bisa anda cintai dari kerja anda: tanaman penghias meja, cicak, semut di dinding atw gumpalan awan dari balik jendela. Apa saja

Bila tetap tak menemukan yg bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda ada disitu?
Tak perlu ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan
Cepat pergi & carilah apa yg anda cintai, lalu bekerjalah disana.

Hidup hanya sekali, tak ada yg lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yg tulus

Guardian angel kita

Suatu ketika, ada seorang bayi yg siap untuk dilahirkan. Maka, ia bertanya kepada Tuhan, "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi aku takut, aku masih sangat kecil & tak berdaya. Siapakah yg akan melindungiku disana?"

Tuhan pun menjawab, "Diantara semua malaikatKu, Aku akan memilih seorang yg khusus untukmu. Dia akan merawatmu & mengasihimu." Si kecil bertanya lagi, "Tapi disini, di surga ini aku tak berbuat apa2 kecuali tersenyum & bernyanyi. Semua itu cukup membuatku bahagia." Tuhan pun menjawab, "Tak apa, malaikatmu itu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu, dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta kasih sayang & itu semua pasti akan membuatmu bahagia." Namun si kecil bertanya lagi, "Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yg mereka pakai?"

Tuhan pun menjawan, "Malaikatmu itu akan membisikanmu kata2 yg paling indah, dia akan selalu sabar ada disampingmu & dgn kasih sayangnya dia akan mengajarkanmu berbicara dgn bahasa manusia." Si kecil bertanya lagi, "Lalu bagaimana jika aku ingin berbicara padamu, ya Tuhan?"

Tuhan pun kembali menjawab, "Malaikatmu itu akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu & mengajarkan untuk berdoa." Lagi-lagi si kecil menyelidik, "Namun aku mendengar disana ada banyak sekali orang jahat. Siapakah nanti yg akan melindungiku?"

Tuhan pun menjawab, "Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu walaupun nyawa yg menjadi taruhannya. Dia sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu." Namun si kecil kini malah sedih, "Ya Tuhan, tentu aku akan sedih jika tak melihat Mu lagi."

Tuhan menjawab lagi, "Malaikatmu akan selalu mengajarkanmu keagunganKu & dia akan mendidikmu bagaimana agar selalu patuh & taat kepada Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat Ku. Dengan begitu, Aku akan selalu ada disisimu."

Hening, kedamaian pun tetap menerpa surga. Namun suara2 panggilan dari bumi terdengar sayup2. "Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang. Tolong sebutkan nama malaikat yg akan mendampingi & melindungiku?"

Tuhan pun menjawab, "Nama malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan......... Ibu."